Sabtu, 20 Oktober 2012

Rumus Tetesan Cairan infus


Rumus Tetesan Cairan infus
Terkadang sebagai perawat, menghitung tetesan perawat lebih sering dilakukan dengan ilmu kirologi, walaupun ada beberapa yang tepat, namun tak banyak juga yang benar-benar meleset jauh, karena kondisi pasien tak bisa semua modal kirologi, beberapa penyakit gagal organ akan sangat berdampak buruk akibat kelebihn cairan yang kita berikan. Sambil mereview lagi, mari kita hitung rumus tetesan infuse
Macro
Jika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumusnya adalah:
Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60)
Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut:
Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60)
Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlah tetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit begitupun untuk rumus lama infuse tinggal dibalik aja.
Micro
Selang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai berikut:
Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60)
Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut:
Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60)

Asuhan Keperawatan


Pengertian

Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/ pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah Keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.
Menurut Ali (1997) Proses Keperawatan adalah metode Asuhan Keperawatan yang ilmiah, sistematis, dinamis dan terus-menerus serta berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah kesehatan pasien/klien, dimulai dari Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah) Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan Penilaian Tindakan Keperawatan (evaluasi).
Asuhan keperawatan diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan klien. Menurut Abraham Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu:
  • Kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan, nutrisi
  • Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
  • Kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki
  • Kebutuhan akan harga diri
  • Kebutuhan aktualisasi diri
    Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Asuhan Keperawatan merupakan seluruh rangkaian proses keperawatan yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat keperawatan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang optimal.

Tujuan Asuhan Keperawatan

Adapun tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan antara lain:
  • Membantu individu untuk mandiri
  • Mengajak individu atau masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatan
  • Membantu individu mengembangkan potensi untuk memelihara kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara kesehatannya
  • Membantu individu memperoleh derajat kesehatan yang optimal

Fungsi Proses Keperawatan

Proses Keperawatan berfungsi sebagai berikut:
  • Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan .
  • Memberi ciri profesionalisasi asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah dan pendekatan komunikasi yang efektif dan efisien.
  • Memberi kebebasan pada klien untuk mendapat pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhanya dalam kemandirianya di bidang kesehatan.

Tahap-Tahap Proses Keperawatan

1. Pengkajian

  1. Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaituPengumpulan DataAnalisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan.
    a. Pengumpulan data
Tujuan :
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.
Jenis data antara lain:
  • Data Objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.
  • Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau dari keluarga pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.
Adapun focus dalam pengumpulan data meliputi :
  • Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
  • Pola koping sebelumnya dan sekarang
  • Fungsi status sebelumnya dan sekarang
  • Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan
  • Resiko untuk masalah potensial
  • Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien
b. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
c. Perumusan masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan Asuhan Keperawatan (Masalah Keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya disusun Diagnosis Keperawatan sesuai dengan prioritas.
Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera.
Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi, sedangkan Segeramencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian.
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan yangmengancam kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatanpersepsi tentang kesehatan dan keperawatan.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000).
Perumusan diagnosa keperawatan :
  • Actual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan.
  • Resiko Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.
  • Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah keperawatan kemungkinan.
  • Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi.
  • Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.

3. Rencana keperawatan

Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994).
Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.
Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang(potter,1997)

4. Implementasi keperawatan

Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :
  • Tahap 1 : persiapan
    Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
  • Tahap 2 : intervensi
    Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan : independen,dependen,dan interdependen.
  • Tahap 3 : dokumentasi
    Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

5. Evaluasi

Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya.
Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:
  • Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah disusun.
  • Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.
Hasil Evaluasi
Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
      1. Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
      2. Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.
      3. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.

          Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien ,seluruh tindakannya harus didokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi keperawatan.

        Dokumentasi keperawatan

        Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang (potter 2005).
      Potter (2005) juga menjelaskan tentang tujuan dalam pendokumentasian yaitu : 1. Komunikasi
      Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk mengkomunikasikan (menjelaskan) perawatan klien termasuk perawatan individual,edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk rencana pemulangan.
    2. Tagihan
    financial Dokumentasi dapat menjelaskan sejauh mana lembaga perawatan mendapatkan ganti rugi (reimburse) atas pelayanan yang diberikan bagi klien.
    3. Edukasi
    Dengan catatan ini peserta didik belajar tentang pola yang harus ditemui dalm berbagai masalah kesehatan dan menjadi mampu untuk mengantisipasi tipe perawatan yang dibutuhkan klien.
    4. Pengkajian
    Catatan memberikan data yang digunakan perawat untuk mengidentifikasi dan mendukung diagnose keperawatan dan merencanakan intervensi yang sesuai.
    5. Riset
    Perawat dapat menggunakan catatan klien selama studi riset untuk mengumpulkan informasi tentang faktor-faktor tertentu
    6. Audit dan pemantauan
    Tinjauan teratur tentang informasi pada catatan klien memberi dasar untuk evaluasi tentang kualitas dan ketepatan perawatan yang diberikan dalam suatu institusi.
    7. Dokumentasi legal
    Pendokumentasian yang akurat adalah salah satu pertahanan diri terbaik terhadap tuntutan yang berkaitan dengan asuhan keperawatan.
    DOKUMENTASI PENTING UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PERAWATAN KLIEN SECARA INDIVIDUAL.
    Ada enam penting penting dalam dokumentasi keperawatan yaitu :
    1. Dasar Faktual
    Informasi tentang klien dan perawatannya harus berdasarkan fakta yaitu apa yang perawat lihat,dengar dan rasakan.
    2. Keakuratan
    Catatan klien harus akurat sehingga dokumentasi yang tepat dapat dipertahankan klien.
    3. Kelengkapan
    Informasi yang dimasukan dalam catatan harus lengkap,mengandung informasi singkat tentang perawtan klien.
    4. Keterkinian
    Memasukan data secara tepat waktu penting dalam perawatan bersama klien
    5. Organisasi
    Perawat mengkomunikasikan informasi dalam format atau urutan yang logis. Contoh catatan secara teratur menggambarkan nyeri klien,pengkajian dan intervensi perawat dan dokter.
    6. Kerahasiaan
    Informasi yang diberikan oleh seseorang ke orang lain dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa informasi tersebut tidak akan dibocorkan.
    Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Hal ini akan bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan dan bahan pertimbangan dalam kenaikan jenjang karir/ kenaikan pangkat. Selain itu dokumentasi keperawatan juga dapat menggambarkan tentang kinerja seorang Perawat

    Selasa, 16 Oktober 2012

    Cara Mengatasi Sinyal Sos Pada Blackberry





    Ja
    ringan sinyal SOS tidak hanya terjadi di pinggiran atau di Pedesaan, tidak jarang di Kota yang notabene semua sinyal operator ada, saya juga pernah mengalami sinyal SOS. Hal ini karena jaringan 2G/3G operator yang kita pakai tidak merata.

    Sering mengalami sinyal SOS membuat saya mencari-cari bagaimana cara mengatasi sinyal SOS di BlackBerry. Google memang baik hati, tinggal saya ketik cara mengatatsi Sinyal SOS pada BlackBerry. Berikut InformasiTips cara mengatasi Sinyal SOS BlackBerry yang saya temukan.
    1. Bila sinyal SOS muncul, maka coba Matikan (turn Off) BlackBerry anda kemudian hidupkan lagi, jika masih SOS coba buka batery dan pasang lagi ( Soft Reset), jika tetap SOS, maka lakuakan langkah 2 dibawah ini.
    2. Melakukan diagnisticts test dengan Host Routing dengan cara :
    - Masuk ke menu Options > Advanced Options.


    - Pilih host routing table.



    - Pilih ID yang identitas baris tebal, lalu tekan menu (tombol BB), kemudian pilih register now. Cara 1, 2, dan 3 digunakan untuk mem-PING server BB setelah dilakukan pendaftaran layanan.


    - Masuk ke menu Options > Mobile network.


    - Tekan tombol BB, dan pilih diagnostics test.


    - Tekan run hingga proses maintenance selesai, cara 4, 5 dan 6 digunakan untuk ‘menyegarkan’ koneksi BB Anda yang terasa lambat.


    Demikianlah informasi tentang Tips cara mengatasi Sinyal SOS BlackBerry, semoga bermanfaat. Sekian dan terimkasih.

    Senin, 01 Oktober 2012

    Beberapa kelebihan dan kerugian softlens


    Bagi Anda mempunyai niatan untuk mulai memakai softlens. Sebaiknya anda mengetahui keuntungan dan kerugian, manfaat dan bahaya menggunakan softlens. Berikut keuntungan dan manfaatnya:
    Pertama softlens lebih bebas dan membuat anda leluasa dalam beraktifitas, karena tidak perlu melepas dan memasang kacamata. Kedua bisa meningkatkan daya tarik dan secara otomoatis anda akan merasa lebih PeDe. Dan anda juga harus memahami resikonya, resiko yang mungkin terjadi jika anda kurang disiplin dan tidak memperhatikan aturan pemakaiannya karena, pemakaian dan perwatannya adalah sangat penting untuk diperhatikan.
    Seperti yang di beritakan dalam jurnal kesehatan bahwa Softlens dgnmassaaktif yg lama akan semakin mudah kotor. Di USA pada umumnya masyarakat di sana memakai yang memiliki masa aktif 1-2 minggu, di Europe masyarakatnya kebanyakan lebih memilih yang masa aktif sebulan, sedangkan di Negara  kita sendiri kebanyakan memilih softlens yang  tahunan. Penggunaan softlens disposable/sekali pakai adalah yang paling baik dan paling disarankan oleh ahli kesehatan mata.
    Soflens tidak cocok untuk orang yang jorok dan tidak rajin, karena softlens harus selalu bersih dan hal itu memang butuh perhatian lebih pada saat perawatannya. Untuk menjadikannya sesuaimassapakai dan meminimalkan gangguan pada mata. Sebelum memakai dan melepas cuci tangan sesempurna mungkin berulang-ulang. Cuci softlens dengan pembersihnya berulang minimum 2x. Kemudian guyur dengan agak banyak pembersih tersebut . Penggosokan dengan tangan pada permukaan softlens juga sangat penting meskipun saat ini banyak produk mencantumkan “ no – rub just rinse”. Dengan menggosok lensa tersebut, kita akan mengetahui seberapa bersih lensa tersebut telah dicuci.
    Mata cepet kering. Untuk softlens dengan kadar air yang dikit, menyebabkan mata terasa cepat kering. Oleh sebab itu, pilihlah softlens dgn kadar air yang tinggi. Anda bisa menanyakan nya langsung pada dokter mata Anda, bukan pada penjaga toko nya, karena mereka pasti akan mengatakan produk mereka berkadar air tinggi. Hati-hati jangan terjebak merk, apalagi harga murah. Sayangi mata Anda daripada uang Anda. Segera ganti bila sudah terasa tidak nyaman dengan softlens Anda.
    Jangan dipakai tidur, ditempat berdebu dan berangin kencang, dan renang. Hati-hati untuk yang suka tidur dengan sengaja tidak melepas softlens… soflens tersebut bisa bergerak mengikuti gerakan mata Anda selagi Anda tidur. Bagaimana dengan yang mengendarai motor? Tidak dianjurkan, karena angin yang menerpa mata dari arah depan cukup kencang, mata Anda akan pedih. Tapi untuk perjalanan jarak pendek, its Ok lah, asal gunakan helm yang memiliki pelindung/ mika yang menutupi bagian mata.
    Periksa dulu kondisi mata Anda dan konsultasikan pada dokter mata. Selain harus menjalani pemeriksaan visus, koreksi obyektif dan subyektif, keratometri, lebih baik lagi kalo tes slitlamp, tearscope, dan topografi kornea yang dibarengi simulasi pemakaian lensakontak. Ujicoba lensa kontak untuk menentukan jenis lensa kontak yang akan dipakai.

    Jumat, 21 September 2012

    Cara Menghilangkan Komedo


    Cara Menghilangkan Komedo - Wanita mana yang tidak ingin memiliki wajah bersih dan bebas komedo, Tapi terkadang kehadiran bintik-bintik hitam komedo tidak dapat dihindari sehingga membuat kulit terlihat kusam. Komedo adalah masalah kulit terburuk yang dapat memengaruhi kulit kita. Untuk menghilangkannya, jangan pernah memencet atau menggaruk komedo.Pada dasarnya adalah jerawat yang menghiasi wajah dan untuk lebih mengenali jenis komedo yang hinggap di wajah anda ada baiknya mengetahui hal berikut sebelum menghilangkan komedo bahwa jenis jerawat yang satu ini terdiri dari dua jenis.

    Pertama, komedo yang terbuka (blackhead) terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam (yang berwarna hitam tersebut adalah penyumbat pori yang berubah warna karena teroksidasi dengan udara).

    Kedua, Komedo yang tertutup (whitehead), memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil-kecil di bawah kulit. Nah jika sudah mengenali jenis komedo yang menyerang anda tentu akan membuat pekerjaan cara menghilangkan komedo akan terasa lebih terfokus.

    Penyebab timbulnya komedo ini lebih banyak disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit. Ini terjadi bila Anda tidak rajin membersihkan kulit wajah sehingga sel-sel kulit mati menumpuk dan minyak di permukaan kulit kemudian menutup sel-sel kulit, lalu terjadilah penyumbatan. Make up dan produk penataan rambut yang mengandung minyak juga dapat memperparah keadaan. Dari berbagai referensi berikut ini saya hadirkan Tips dan Trik :

    Cara menghilangkan Komedo Secara Alami dan Ilmiah.
     
    1. Hindari penggunaan kosmetik berbentuk krim dan minyak yang dapat meningkatkan peluang terjadinya komedo.

    2. Berikan wajah Anda uap setidaknya seminggu sekali. Tempatkan wajah Anda di atas mangguk berisi air mendidih agar uap air menyentuh kulit wajah. Untuk mendapatkan uap secara maksimal, tutup kepala Anda dengan handuk. Lalu, gunakan campuran madu dan gula untuk melakukan scrubbing. Cara ini akan menghilangkan komedo sekaligus melembutkan kulit Anda.

    3. Pengelupasan merupakan langkah penting untuk menghilangkan sel-sel kulit mati. Ini membantu menyingkirkan kulit mati yang menimbun di pori-pori kulit penyebab komedo dan jerawat.

    4. Bagi pemilik kulit berminyak, cobalah gunakan masker yang berbahan tanah liat guna mengurangi minyak di kulit. Pilih masker yang tidak mengandung mint, peppermint atau bahan penyebab iritasi lain. Lebih baik gunakan bahan yang tak mengandung tambahan aroma.

    5. Buatlah masker pembasmi komedo dengan mencampur air jeruk nipis, minyak almond dan gliserin. Oleskan pada wajah selama beberapa menit. Ini tidak hanya akan membantu mengurangi komedo, tetapi juga menyingkirkan noda hitam bekas jerawat pada wajah.

    6. Lembabkan wajah dengan menempelkan kain basah hangat setiap malam selama 15 menit. Ini akan mengangkat sel-sel kulit mati, kotoran, dan partikel lainnya menyumbat pori-pori. Setelah digunakan, rebus kain dalam air mendidih untuk membunuh kuman dan bakteri.

    7. Hangatkan sedikit madu lalu oleskan pada wajah yang berkomedo. Cuci wajah setelah 10 menit. Madu bertindak sebagai pelembab alami sekaligus mengangkat komedo.

    Metode – metode diatas bila dilakukan secara konsisten tentu akan memberikan hasil yang memuaskan , jangan pernah mencoba memencet dan mengeluarkan komedo dengan kuku. Jangankan mendapatkan hasil dari langkah membersihkan komedo atau menghilangkan jerawat , yang ada kulit wajah bisa terluka dan teriritasi hingga memungkinkan masuknya bakteri dalam kulit jadi gunakanlah cara menghilangkan komedo yang efektif. (dating1206)

    Kamis, 09 Agustus 2012

    Cara Memperpendek URL Untuk Twitter


    Pentingkah mengetahui cara memperpendek sebuah url untuk Twitter? Twitter adalah situs microblogging populer yang memungkinkan pengguna untuk membuat pesan hanya 140 karakter untuk setiap posting, biasanya dikenal sebagai tweet. Pembatasan jumlah karakter ini membuat anda kesulitan jika ingin di dalamnya ada URL yang panjang. Ada banyak website, seperti TinyURLCli.gs, Zi.maCJB dan Bit.ly yang menyediakan layanan untuk memperpendek sebuah link url secara gratis. Artikel ini hanya membahas panduan menggunakan situs Bit.ly sebagai contoh untuk menunjukkan anda bagaimana memperpendek suatu url untuk twitter.
    Memperpendek URL 300x237 Cara Memperpendek URL Untuk Twitter

    Caranya

    1. Buka situs Bit.ly. Di halaman homepage, anda akan melihat kalimat Enter your long link or file here. Di bawah kalimat ini terdapat sebuah kotak isian.
    2. Copy-paste link yang ingin anda pendekkan ke dalam kotak isian tersebut. Lalu klik tombol shorten. Selanjutnya anda akan melihat url pendek baru anda yang dimulai dengan http://bit.ly/ yang muncul di dalam kotak isian di bawah kata-kata your bit.ly link.
    3. Lalu klik tombol copy kemudian paste url versi pendek anda di twitter post. Salah satu kelebihan Bit.ly dibandingkan dengan TinyURL adalah anda bisa merekam statistik dari url pendek yang dihasilkan Bit.ly.

    Catatan

    • Cobalah beberapa website yang menyediakan layanan untuk memperpendek url anda kemudian pakai salah satu yang anda sukai.
    • URL yang dipendekkan ini memerlukan link redirection yang mungkin sewaktu-waktu bisa bermasalah.

    Rabu, 08 Agustus 2012

    Cara Aktifkan Bluetooth pada laptop


    Bluetooth adalah teknologi nirkabel jarak pendek yang digunakan untuk mentransfer data antara komputer dan perangkat lainnya. Bluetooth umumnya dapat ditemukan di laptop, ponsel, headset dan beberapa kamera digital dan printer. Bluetooth dapat menjadi pengganti yang nyaman untuk koneksi kabel ketika menggunakan komputer notebook. digunakan untuk mentransfer foto, sambungkan headset, mencetak dokumen dan mentransfer data dan informasi ke dan dari laptop Anda.


    Cara Aktifkan Bluetooth laptop

    1. Periksa untuk melihat bahwa laptop memiliki adaptor Bluetooth yang terpasang. Klik pada menu “Start” di pojok kiri bawah desktop. Klik pada “Control Panel.” Klik pada ” Performance and Maintenance ” dan kemudian pada “System.” Klik “Hardware” tab pada jendela System Properties. Klik pada tombol “Device Manager”. Mencari ikon biru kecil yang mengatakan ” Bluetooth Devices.” Klik pada “+” di samping itu untuk memperluas menu. Harus ada minimal satu perangkat Bluetooth yang terdaftar. Hal ini menunjukkan bahwa laptop Anda memiliki bluetooth adapter. Jika tidak ada artinya laptop tidak mempunyai perangkat bluetooth.

    2. Aktifkan perangkat Bluetooth dengan menempatkan switch fisik atau perangkat lunak yang mengaktifkan adaptor. Periksa tepi luar laptop untuk tombol atau switch yang berlabel “Bluetooth,” menunjukkan gambar ikon Bluetooth atau diberi label “Wireless.” Mengubah ini ke posisi “On”. Jika tidak ada switch fisik ada, periksa tombol fungsi di atas keyboard. Carilah yang menunjukkan simbol nirkabel. Ini mungkin terlihat seperti antena kecil dengan gelombang memancar keluar dari atas. Tahan tombol “Fn” atau “Fungsi” tombol dan tekan tombol fungsi yang sesuai sampai komputer menunjukkan bahwa Bluetooth diaktifkan.

    3. Cari ikon Bluetooth pada system tray di sudut kanan bawah desktop. Ini akan cocok dengan penampilan ikon Bluetooth Anda terletak di Device Manager. Ini mungkin memiliki simbol merah di tengah yang menunjukkan bahwa Bluetooth dimatikan. Klik kanan pada ikon ini dan pilih “Start Device Bluetooth” dari menu.

    4. Uji Bluetooth dengan menghubungkan perangkat Bluetooth. Klik kanan pada ikon Bluetooth pada system tray. Gunakan “Quick Connect” pilihan atau ikuti wizard Bluetooth Setup diakses melalui pilihan “Add a Bluetooth Device”.

    Inilah 4 langkah Cara Aktifkan Bluetooth laptop yang paling mendasar pada tips kali ini dari chapila.com adalah tidak semua laptop mempunyai bluetooth. Sobat bisa menambahkan perangkat tambahan seperti bluetooth portable yang bentuk fisiknya seperti flashdisk. Selamat mencoba.

    Sulitnya Mencari Jersey Athletic Club Bilbao

    Sudah kurang lebih 2 minggu saya dan beberapa teman serta vendor yang mendukung saya berusaha mencari Jersey Ath. Bilbao dari yang murah sampe mahal. Ternyata club sebesar Ath. Bilbao dan Runner up EUL 2012 ini belum begitu terkenal di telinga para pecinta sepak bola di Indonesia.

    Kecewa, ia jelas saya sangat kecewa dan memprihatinkan. Padahal sepak bola kita saat ini sedang berkembang dengan kedatangan Valencia sabtu, 4 Agustus 2012. Semoga dalam waktu dekat ini saya dan beberapa teman yang membatu dapet segera menemukan vendor yang menjual Jersey Athletic Club Bilbao.

    Selasa, 07 Agustus 2012

    Asuhan Keperawatan Pada Klien Thypoid


    LAPORAN PENDAHULUAN

    A. PENGERTIAN
    a. Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pencernaan, dan gangguan kesadaran (Ngastiyah, 2005).
    b. Typhoid adalah penyakit infeksi yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari tujuh hari, gangguan pada saluran cerna atau gangguan kesadaran (Mansjoer A, 2000).
    c. Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran (Suriadi, 2001).
    d. Typhoid adalah penyakit infeksi akut pada usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi (Juwono R, 1996).
    e. Typhoid merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada usus halus yang disebabkan oleh salmonella thypii (Hidayat, 2006).

    B. ETIOLOGI
    a. Penyebab typhoid adalah kuman salmonella typosa dan salmonella paratyphi A, B, dan C memasuki saluran pencernaan (Noer, 1996).
    b. Penyebab typhoid adalah kuman salmonella typosa, yang merupakan basil gram negatif bergerak dengan rambut getar dan tidak berspora. Kuman mempunyai 3 macam :
    1. Antigen O (Ogne Houch) Somaus (terdiri dari rantai kompleks lipopoli sakarida).
    2. Antigen H (Houch) terdapat pola flagella.
    3. Antigen Vi (Kapsul) merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi O antigen terhadap fagositosis (Hasan, 1991).
    Kuman salmonella typosa dapat tumbuh di semua media pH 7,2 dan suhu 37oC dan mati pada suhu 54,4oC.

    C. PATOFISIOLOGI
    Infeksi terjadi pada saluran pencernaan. Basil diserap di usus halus. Melalui pembuluh limfe halus masuk ke dalam peredaran darah sampai di organ-organ terutama hati dan limpa sehingga organ-organ tersebut akan membesar disertai nyeri pada perabaan. Kemudian basil masuk kembali ke dalam darah (bakteremia) dan menyebar ke seluruh tubuh terutama ke dalam kelenjar limfoid usus halus menimbulkan plak peyeri. Tukak tersebut dapat mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus. Gejala demam disebabkan oleh endotoksin, sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan oleh kelainan pada usus.

    D. MANIFESTASI KLINIK
    a. Pada minggu pertama, keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu : demam, nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, konstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan pemeriksaan suhu tubuh.
    b. Pada minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia, lidah kotor, hepatomegali, splenomegali, gangguan kesadaran berupa somnolen sampai koma (Rampengan, 1993).
    c. Menurut Ngastiyah (2005), gejala prodromal ditemukan seperti perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang. Gambaran klinis yang biasa ditemukan ialah :
    1. Demam. Biasanya berlangsung 3 minggu, bersifat febris remiten, dan suhu tidak tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam. Pada minggu ketiga, suhu berangsur-angsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
    2. Gangguan pada saluran pencernaan. Pada mulut nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor, perut kembung, hati dan limpa membesar disertai nyeri pada perabaan, dapat disertai konstipasi atau diare.
    3. Gangguan kesadaran. Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak dalam yaitu apatis sampai somnolen, jarang terjadi sopor, koma atau gelisah (kecuali penyakitnya berat). Pada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan roseola (bintik-bintik kemerahan).

    E. KOMPLIKASI
    Pada usus halus. Umumnya jarang terjadi tetapi bila terjadi sering fatal.
    Perdarahan usus. Bila sedikit, hanya dilakukan pemeriksaan tinja dengan benzidin. Jika perdarahan banyak terjadi melena, dapat disertai nyeri perut dengan tanda-tanda renjatan.
    Perforasi usus. Biasanya timbul pada minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi pada bagian distal ileum. Perforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila terdapat udara di rongga peritoneum, yaitu pekak hati menghilang dan terdapat udara diantara hati dan diafragma pada foto rontgen abdomen yang dibuat dalam keadaan tegak.
    Peritonitis. Biasanya menyertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa perforasi usus. Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut yang hebat, dinding abdomen tegang.
    Komplikasi di luar usus. Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis (bakteremia), yaitu meningitis, koleosistisis, ensefalopati. Terjadi karena infeksi sekunder, yaitu bronkopneumonia.


    F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
    Menurut FKUI (2005) untuk memastikan diagnosis perlu dikerjakan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :
    1. Pemeriksaan yang berguna untuk menyokong diagnosis
    a. Pemeriksaan darah tepi
    Terdapat gambaran leukopeni, limfositosis relatif dan aneosinofilia pada permulaan sakit. Mungkin terdapat anemia dan trombositopenia ringan.
    b. Pemeriksaan sumsum tulang
    Terdapat gambaran sumsum tulang berupa hiperaktif (retikuloendotelial system) RES dengan adanya sel makrofag, sedangkan sistem eritropoesis, granolupoesis dan trombopoesis berkurang.
    Pemeriksaan laboratorium untuk membuat diagnosis
    a. Biakan empedu
    Basil salmonella typosa dapat ditemukan dalam darah penderita biasanya dalam minggu pertama sakit. Selanjutnya lebih sering ditemukan dalam urin dan feses dan mungkin akan tetap positif untuk waktu yang lama. Jika pada pemeriksaan selama dua kali berturut-turut tidak didapatkan basil salmonella typosa pada urin dan tinja, maka pasien dinyatakan betul-betul sembuh.

    b. Pemeriksaan widal
    Pada permulaan terjadi penyakit, widal akan positif dan dalam perkembangan selanjutnya, misal 1 – 2 minggu kemudian akan semakin meningkat meski demam typhoid telah diobati.
    Untuk membuat diagnosis yang diperlukan ialah titer zat anti terhadap O. Titer yang bernilai 1/200 atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan yang progresif digunakan untuk membuat diagnosis.
    Menurut NN (2006) dikatakan meningkat dila titernya lebih dari 1/400 atau didapatkan kenaikan titer 2 kali lipat dari titer sebelumnya dalam waktu satu minggu.
    Hasil widal akan bertahan positif cukup lama (berbulan-bulan) sehingga meski sembuh dari penyakit demam typhoid, widal masih mungkin positif. Tetapi tidak selalu pemeriksaan widal positif walaupun penderita sungguh-sungguh menderita typhus abdominalis sebagaimana terbukti pada autopsi setelah penderita meninggal dunia.
    Titer dapat positif karena keadaan sebagai berikut :
    c. Titer O dan H tinggi karena terdapatnya aglutinin normal, karena infeksi basil coli patogen dalam usus.
    d. Pada neonatus, zat anti tersebut diperoleh dari ibunya melalui tali pusat.
    e. Terdapat infeksi silang dengan ricketsia (werl felix).
    f. Akibat imunisasi secara alamiah karena masuknya basil peroral atau pada keadaan infeksi subklinis.

    G. PENATALAKSANAAN
    Pasien yang dirawat dengan diagnosis observasi tifus abdominalis harus dianggap dan diperlakukan langsung sebagai pasien tifus abdominalis dan diberikan pengobatan sebagai berikut :
    1. Isolasi pasien, desinfeksi pakaian dan ekskreta.
    2. Perawatan yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit yang lama, lemah, anoreksia, dan lain-lain.
    3. Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu setelah suhu normal kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk ; jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan di ruangan.
    4. Diet. Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas. Susu 2 gelas sehari. Bila kesadaran pasien menurun diberikan makanan cair, melalui sonde lambung. Jika kesadaran dan nafsu makan anak baik dapat juga diberikan makanan lunak.
    5. Obat pilihan ialah kloramfenikol, kecuali jika pasien tidak cocok dapat diberikan obat lainnya seperti kortikoksazol. Pemberian kloramfenikol dengan dosis tinggi, yaitu 100 mg/kg BB/hari (maksimum 2 gram per hari), diberikan 4 kali sehari per oral atau intavena. Pemberian kloramfenikol dengan dosis tinggi tersebut mempersingkat waktu perawatan dan mencegah relaps. Efek negatifnya adalah mungkin pembentukan zat anti kurang karena basil terlalu cepat dimusnahkan.
    6. Bila terdapat komplikasi, terapi disesuaikan dengan penyakitnya. Bila terjadi dehidrasi dan asidosis diberikan cairan secara intravena dan sebagainya.
    Pembedahan
    Pembedahan kurang diperlukan bila penggunaan obat-obatan dan dekompresi usus gagal mengatasi perdarahan saluran cerna yang berat. Tindakan tersebut juga dibutuhkan bila terjadi perforasi usus.

    ASUHAN KEPERAWATAN

    A. PENGKAJIAN
    Pada pengkajian anak dengan typhoid seperti ditemukan timbulnya demam yang khas yang berlangsung selama kurang lebih 3 minggu dan menurun pada pagi hari serta meningkat pada sore dan malam hari, nafsu makan menurun, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor ujung dan tepinya kemerahan, adanya meteorismus, terjadi pembesaran hati dan limfa, adanya konstipasi dan bahkan bisa terjadi gangguan kesadaran seperti apatis sampai somnolen, adanya bradikardia, kemungkinan terjadi komplikasi seperti pendarahan pada usus halus, adanya perforasi usus, peritonitis, peradangan pada meningen, bronkhopneumonia, dan lain-lain. Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan leukopenia dengan limfositosis relatif, pada kultur empedu ditemukan kuman pada darah, urin, feses, dan uji serologis widal menunjukkan kenaikan pada titer antibodi O lebih besar atau sama dengan 1/200 dan H 1/200.

    B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
    Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi).
    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dari intake yang tidak adekuat.
    Resiko cedera berhubungan dengan gangguan kesadaran.
    Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi.
    Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah.

    C. RENCANA KEPERAWATAN
    Dx. I
    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan suhu tubuh dalam batas yang normal (36 – 37 o C).
    Kriteria Hasil :
    o Suhu tubuh dalam batas normal
    o Nadi dan respirasi dalam batas normal
    o Tidak ada perubahan warna kulit
    o Tidak ada pusing
    Intervensi :
    1. Monitor suhu minimal tiap 2 jam.
    2. Monitor tekanan darah, nadi, dan respirasi.
    3. Monitor warna kulit dan suhu.
    4. Monitor hidrasi (misalnya turgor kulit, kelembapan membran mukosa).
    5. Kolaborasi dengan pemberian antibiotik, yaitu kloramfenikol.

    Dx. II
    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan nutrisi pasien adekuat.
    Kriteria Hasil :
    o Tidak terjadi penurunan berat badan.
    o Asupan nutrisi adekuat.
    o Tidak terjadi tanda-tanda malnutrisi.
    Intervensi :
    1. Kaji status nutrisi pasien.
    2. Ketahui makanan kesukaan pasien.
    3. Timbang berat badan pada interval yang tepat.
    4. Anjurkan makanan sedikit tapi sering.
    5. Sajikan makanan selagi hangat dan dalam bentuk yang menarik.
    6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat.
    7. Berikan informasi kepada keluarga tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana untuk memenuhinya.

    Dx. III
    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan cedera tidak terjadi.
     Kriteria Hasil :
    o Keluarga akan mempersiapkan lingkungan yang aman.
    o Keluarga akan mengenali resiko untuk menghindari cedera fisik.
     Intervensi :
    1. Kaji status neurologis (GCS)
    2. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tujuan dari tindakan pengamanan.
    3. Jaga keamanan lingkungan pasien.
    4. Libatkan keluarga untuk mencegah bahaya jatuh.
    5. Observasi tingkat kesadaran dan tanda-tanda vital.
    6. Dampingi pasien.
    7. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk meminimalisis efek samping dari medikasi / pengobatan yang menyebabkan jatuh.

    Dx. IV
    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan nyeri berkurang / hilang.
    Kriteria Hasil :
    o Nyeri berkurang / hilang.
    o Ekspresi wajah tidak tegang.
    o Menunjukkan teknik relaksasi yang efektif.
    o Mengenali faktor penyebab nyeri.
    Intervensi :
    1. Kaji skala nyeri yang komprehensif, meliputi lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
    2. Gunakan teknik non farmakologi, misalnya teknik relaksasi.
    3. Observasi isyarat ketidaknyamanan non verbal.
    4. Berikan analgetik sesuai kebutuhan.
    5. Kondisikan lingkungan yang nyaman dengan membatasi pengunjung.

    Dx. V
    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan tidak terjadi kekurangan volume cairan.
    Kriteria Hasil :
    o Intake dan output seimbang.
    o Tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
    o Tanda-tanda vital dalam batas normal
    Intervensi :
    1. Monitor mual dan muntah.
    2. Observasi tanda-tanda dehidrasi.
    3. Anjurkan untuk minum yang banyak.
    4. Monitor dan catat asupan dan haluaran cairan.
    5. Monitor tanda-tanda vital.
    6. Kolaborasi pemberian cairan parenteral.
    7. Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

    D. EVALUASI
    Dx. I
    o Suhu tubuh dalam batas normal
    o Nadi dan respirasi dalam batas normal
    o Tidak ada perubahan warna kulit
    o Tidak ada pusing

    Dx. II
    o Tidak terjadi penurunan berat badan.
    o Asupan nutrisi adekuat.
    o Tidak terjadi tanda-tanda malnutrisi.

    Dx. III
    o Keluarga akan mempersiapkan lingkungan yang aman.
    o Keluarga akan mengenali resiko untuk menghindari cedera fisik.

    Dx. IV
    o Nyeri berkurang / hilang.
    o Ekspresi wajah tidak tegang.
    o Menunjukkan teknik relaksasi yang efektif.
    o Mengenali faktor penyebab nyeri.

    Dx. V
    o Intake dan output seimbang.
    o Tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
    o Tanda-tanda vital dalam batas normal

    DAFTAR PUSTAKA

    Behirman, Richard E. 1992. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 12. Jakarta : EGC.

    Betz, Cecily L. 2000. Buku Saku Keperawatan Pediatrik Edisi 3. Jakarta : EGC.

    Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.